Kalor yang
diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat
tersebut. Kadang kala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud
zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan
akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi
es.
Zat dapat
berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat terjadi
perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, selalu
disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi perubahan wujud
tidak disertai dengan perubahan suhu. Perubahan fase zat (benda) dapat
dijelaskan melaui diagram berikut :
a. Mencair dan Membeku
Air (H2 O)
dalam fase padat bentuk dan volumenya tidak berubah. Air dalam fase padat
disebut es. Jika es dinaikkan temperaturnya, es mulai mencair dan
akhirnya es berubah menjadi air semuanya. Dalam perubahan fase dari fase padat
ke fase cair temperatur zat tetap dan disebut sebagai titik lebur. Kalor yang
terlibat dalam perubahan fase ini disebut kalor laten, dalam hal ini disebut
kalor lebur. Sedangkan proses perubahan fase padat ke fase cair disebut mencair.
Contoh peristiwa mencair pada saat batu es dimasukkan ke dalam air dan
didiamkan beberapa saat.
Sedangkan pada proses perubahan
fase cair ke fase padat dikenal titik beku dan kalor yang terlibat di dalamnya
disebut sebagai kalor pembekuan. Proses perubahan fase cair ke fase padat
disebut membeku. Contoh peristiwa membeku pada saat air dimasukkan ke
dalam freezer lemari es.
Grafik berikut adalah grafik proses meleburnya es dari
temperatur -50C hingga temperaturnya 00C. Kemudian pada
temperatur 00C, es dipanaskan atau diberikan kalor, dan ternyata
temperatur es tidak mengalami perubahan, tetapi es berubah wujud menjadi air.
Grafik perubahan fase
padat ke fase cair
Hasil percobaan para ilmuan menunjukkan bahwa kalor
lebur sama dengan kalor beku. Jadi kalor suatu zat didefinisikan sebagai kalor
yang diperlukan oleh satu satuan massa zat untuk melebur seluruhnya pada titik
leburnya. Jika suatu zat massanya m gram, untuk melebur seluruhnya dbutuhkan
kalor sebesar Q joule. Berdasarkan definisi ini, kalor lebur zat (L) dapat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Q = m.L
Keterangan : Q = Kalor (Joule)
L = Kalor Lebur
zat (Joule/kg)
m = massa zat
b. Menguap dan Mengembun
Menguap merupakan perubahan wujud zat
dari cair menjadi gas. Air di permukaan laut dan permukaan bumi menguap karena
pengaruh pemanasan oleh sinar matahari. Setelah uap mencapai keadaan jenuh di
udara, akan terjadi proses pengembunan, dan akan turun kembali ke bumi menjadi
hujan.
Air (H2 O) dalam fase cair disebut air. Air volumenya tetap
tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya. Jika air dinaikkan
temperaturnya, maka air mulai mendidih dan berubah sifatnya menjadi uap air (H2 O).
Dalam perubahan fase dari fase cair ke fase gas temperatur zat tetap dan
disebut sebagai titik uap. Kalor yang terlibat dalam perubahan fase ini disebut
kalor laten, dalam hal ini disebut kalor penguapan. Sedangkan proses perubahan fase
cair ke fase gas disebut menguap. Contoh penguapan ialah
ketika air dipanaskan di atas api maka lama kelamaan air akan menjadi uap (gas)
atau titik-titik air.
Kebalikan dari proses penguapan disebut
pengembunan. Pada proses pengembunan terjadi pembebasan kalor. Besarnya kalor
yang dibebaskan oleh suatu zat ketika ketika terjadi pengembunan disebut kalor
laten pengembunan atau kalor embun. Proses perubahan fase gas ke fase cair disebut
mengembun.
Contoh dari peristiwa mengembun ialah ketika menuangkan air dingin ke
gelas beling, maka di permukaan luar gelas akan muncul uap karena ada perbedaan
suhu.
c. Mengkristal dan Menyublim
Jika kondisi alam memungkinkan, maka fase gas dapat berubah langsung ke
fase padat atau sebaliknya. Perubahan dari fase gas ke fase padat disebut mengkristal.
Dalam peristiwa menyublim dikenal titik sublimasi dan kalor yang terlibat di
dalamnya disebut kalor sublimasi. Sedangkan perubahan dari fase padat ke fase gas
disebut melenyap (ada orang yang menyebut menyublim). Contoh
peristiwa menyublim atau melenyap terjadi pada pengharum ruangan atupun kamper.
Dalam peristiwa melenyap dikenal titik lenyap (ada orang yang menyebut titik
sublimasi) dan kalor yang terlibat di dalamnya disebut kalor pelenyapan (ada
orang yang menyebut kalor sublimasi).
Dari
uraian tersebut di atas dikenal temperatur tetap pada perubahan fase zat,
yaitu:
1. titik
embun = titik uap
2. titk
lebur = titik beku dan
3. titik
sublimasi = titik lenyap.
Dari uraian tersebut di atas juga dikenal
istilah kalor laten, yaitu kalor yang diperlukan atau dilepaskan pada saat
perubahan fase zat. Kalor laten tersebut adalah:
1. kalor
pengembunan = kalor penguapan
Berikut tabel kalor (lebur dan uap) dan titik (lebur dan didih) untuk
beberapa jenis zat :
Makasih bapakapit fathurohman spd msi
BalasHapus