Perpindahan konveksi terjadi ketika energi dipindahkan dari suatu
permukaan padat kesuatu fluida yang bergerak. Ini merupakan kombinasi dari
energi yang dipindahkan melalui konduksi dan adveksi ( perpindahan energi yang
disebabkan oleh pergerakan umum dari fluida); oleh karena itu, jika tidak
terdapat pergerakan fluida, tidak ada perpindahan kalor konvektif.
Koefisien perpindahan kalor konvektif bergantung pada properti-properti
dari fluida (termasuk kecepatannya) dan geometri dinding. Konveksi bebas
terjadi hanya karena perbedaan temperatur, sedangkan konveksi paksa terjadi
karena fluida yang dipaksa, seperti misalnya oleh sebuah kipas. Contoh dari perpindahan konveksi kalor sebagai
berikut :
a.
Pada siang hari, permukaan Bumi di daratan lebih cepat
panas daripada lautan, karena kalor jenis tanah lebih kecil daripada kalor
jenis air. Akibatnya, udara di atas
daratan yang lebih panas akan naik ke atmosfer yang lebih tinggi karena
tekanannya kecil. Ruang yang
ditinggalkan udara panas itu selanjutnya diisi udara yang lebih dingin dari
permukaan lautan. Aliran udara dari
permukaan laut inilah yang disebut angin laut.
b. Ketika memasak
air, massa air yang berada tepat di atas kompor akan menerima kalor dan menjadi
lebih panas. Air panas ini akan bergerak
ke atas hingga mencapai permukaan air karena massa jenisnya lebih kecil
daripada massa air yang lebih dingin. Akibatnya, massa air yang lebih dingin di
bagian atas akan terdesak dan bergerak turun menggantikan ruang yang sebelumnya
ditinggalkan massa air yang lebih panas. Kejadian ini berulang terus-menerus
hingga seluruh massa air di dalam panci itu mendidih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar